Gula dan efeknya untuk tubuh perlu mendapatkan perhatian. Data WHO (World Health Organization) 2014 mengatakan, 71 % pemicu kematian di Indonesia disebabkan karena penyakit tidak menyebar (PTM) seperti diabetes, hipertensi, dan kegemukan. Penelitian di tahun 2014 oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes menyebutkan jika lima pemicu kematian paling besar di Indonesia salah satunya strok, penyakit jantung iskemik, diabetes melitus, TBC, dan hipertensi.
Batas aman mengonsumsi gula harian
Beberapa orang sering tidak sadar telah konsumsi gula secara berlebihan, khususnya gula tambahan di makanan sehari-hari. Penyebabnya, umumnya merk makanan memperlihatkan kandungan gula dalam ketentuan gr. Harus dipahami, setiap 4 gr sama dengan 1 sendok teh gula.
WHO mereferensikan bahwa batas asupan gula tidak boleh lebih dari 12 sendok teh gula (50 gr) setiap hari untuk orang dewasa atau sekitaran 10 % dari keseluruhan asupan energi. Turunkan separuhnya (cuman konsumsi 6 sendok teh gula) akan memberikan manfaat kesehatan tambahan.
Disamping itu, minuman enteng dan minuman tambah energi memiliki kandungan 95 % asupan gula harian yang direferensikan. Rerata minuman kaleng berkarbonasi memiliki kandungan di antara delapan dan sepuluh sendok teh gula. cemilan-cemilan yang manis kaya permen, nastar, wafer, buah kering, dll. memiliki kandungan sekitaran 70-80 % asupan gula harian yang direferensikan. Sementara sauce dan kaldu instant sejumlah 38 %, dan es cream, yogurt beku dan milkshake berkadar gula sampai 25 %.
Cara kerja dan bahaya kelebihan mengonsumsi gula
Hati tidak pernah istirahat. Bila kalian konsumsi gula secara berlebihan, khususnya fruktosa, hati akan bekerja lebih berat. makanan dan minuman manis memang gampang diolah, tetapi kandungan gula tinggi dan serat rendah didalamnya malah cepat diserap ke saluran darah. Awas, gula darah naik.
Cairan ini selanjutnya dibawa ke hati dan pankreas untuk diproses jadi glukosa, yang seterusnya dipindah ke jaringan seperti otot dan sel otak agar dipakai. Sayang, banyak orang jarang-jarang bergerak, hingga glukosa jarang-jarang dipakai. Bila glukosa tidak diganti jadi energi kinetik, maka akan terus disimpan (jadi lemak), karena energi tidak dapat dihancurkan. Perlu sekitaran 25 menit latihan aerobik untuk membakar energi dari 1 kaleng softdrink (minuman ringan). Terpikir kan, apa yang bisa terjadi bila jumlah gula semakin banyak. BAHAYA!
Pada akhirannya, lemak akan diletakkan disekitaran perut dan hati (lemak visceral) yang sering memacu kekebalan insulin. Jumlahnya insulin yang dibuat untuk turunkan gula darah dan menangani kekebalan, dapat mengakibatkan bertambahnya infeksi pada tubuh, cholesterol tidak normal, hipertensi dan penyakit hati berlemak non-alkohol. Ini semua tingkatkan resiko penyakit kardiovaskular (penyakit serangan jantung dan strok), sirosis, serta resiko kanker yang biasa.
Strategi dalam menginsumsi gula secara aman
Mengetahui bahaya gula berlebihan untuk badan, WHO merekomendasikan beberapa strategi yang dapat dipraktekkan. Berikut salah satunya:
- Baca secara teliti info nilai nutrisi pada paket produk minuman dan makanan.
- Dalami beberapa nama lain gula, jangan sampai tertipu.
- Jauhi makanan dengan pemanis.
- Jauhi makanan beku.
- Jauhi karbohidrat yang memiliki muatan gula, dan tukar dengan protein, lemak sehat, serat.
- Jauhi soda, walaupun ada cap "diet" dan "low sugar".
Terimakasih sudah membaca, semoga artikel hijau-pedia kali ini bermanfaat buat kalian. Dan jangan lupa, sayangi bumi kita mulai dari hal yang sederhana, buanglah sampah pada tempatnya!
0 Komentar