Saia teringat beberapa tahun lalu heboh dan viral berita tentang Susu Kental Manis atau yang biasa disebut SKM. Kemenkes menjelaskan di media bahwa SKM bukan lah susu. Hal ini tentu menjadi viral karena sudah bertahun-tahun masyarakat menganggap Susu Kental Manis adalah produk susu.
Susu Kental Manis (SKM) dikelompokkan bukan susu jadi putusan yang dibahas semua penduduk Indonesia. Banyak yang sampai berasa tertipu dengan iklan perihal SKM. Saia sendiri juga merasa tertipu. Saia dulu bangga sekali jika bisa minum Susu Kental manis sebelum sekolah, maklum, susu merupakan barang premium buat keluarga saia.
BACA JUGA: Diet Dengan Pisang, Begini Caranya!..
SKM diprotes sebab mengelompokkan diri sampai kini selaku susu akan tetapi sebenarnya kandungan susu di produknya super sedikit. Kandungan gula malah bertambah banyak didalamnya.
Berikut tiga soal yang kemungkinan sering jadi pertanyaan penduduk berkaitan SKM.
1. Apakah yang dimaksud SKM?
SKM atau Susu Kental Manis sampai kini diketahui selaku minuman memiliki nutrisi yang aman buat disantap semua semua umur, keluarga lah. Di tahun 2018, akun Kemennterian kesehatan (Kemenkes) nge-twit tentang Susu Kental Manis.
"Meskipun SKM jadi campuran terlezat untuk makanan manis, tetapi SKM tidak cocok untuk anak dibawah umur tiga tahun yang masih memerlukan lemak dan protein tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan," demikian yang tercatat dalam account Twitter @KemenkesRI.
2. Kenapa SKM bukan susu?
Tidak benar apabila disebut SKM sama sekali tidak punya kandungan susu. Nytanya, 20 % dari kandungan yang berada di SKM yakni kandungan susu. Dalam account Twitternya, Kemenkes memperjelas kandungan yang di SKM.
"#Tahukah kalian apabila SKM dibikin lewat cara menguapkan beberapa air dari susu fresh (50 prosen) dan ditambah lagi gula 45-50 %," twit @KemenkesRI. Dalam upload kemenkes yang lain di Twitter, tertulis SKM punya kandungan KH dan gula yang lebih tinggi dan protein yang lebih rendah dari susu bubuk full krim.
BACA JUGA: Catat! 5 Biji-bijian dengan Kandungan Karbohidrat Rendah
3. Apa resikonya apabila anak konsumsi SKM?
Kebanyakan kandungan yang berada di dalam SKM yakni gula. Ini bikin SKM lebih benar dianggap selaku pemanis beraroma susu dibandingan diketahui ebagai susu keluarga.
Lewat Twitternya, Kemenkes menuliskannya kalau dalam konsumsi gula, Natrium dan lemak yan ada melampaui batasan dan terdapat resiko terserang hipertensi, strok, diabetes dan serang jantung.
Ini dianggap buruk untuk anak. "Walau sebenarnya kepentingan gula anak 1-3 tahun kurang lebih 13-25 gr. Apabila minum 2x SKM /hari telah melampaui kepentingan gula, belumlah juga ditambahkan dari sumber makanan yang lain," catat @KemenkesRI.
Wow....pertanyaan penting nya adalah, Kenapa hal ini tidak disampaikan dari beberpa puluh tahun yang lalu? kenapa baru di tahun 2018?
Terimakasih sudah membaca, semoga artikel hijau-pedia kali ini bermanfaat buat kalian. Dan jangan lupa, sayangi bumi kita mulai dari hal yang sederhana, buanglah sampah pada tempatnya!
0 Komentar